Melanjutkan lagi saga 30 hari
mengejar keio. Kali ini saya mau membahas tentang pembuatan visa, tepatnya visa pelajar. Berbeda
dengan pembuat paspor yang bisa dilakukan di kantor imigrasi terdekat,
pembuatan visa cuma bisa dilakukan di kedutaan besar negara yang bersangkutan. Misalnya
nih, rumah saya di Malang dan kedutaan besar Jepang terdekat dari Malang adalah
di Surabaya, tepatnya jalan Sumatera, ya saya harus ke Surabaya untuk ngurus
visa. Dan dari yang saya denger Kedubes Jepang di Surabaya ini yang mengurusi
permohonan visa untuk Indonesia Timur, jadi ya kalo rumah kamu ada di NTT terus
kamu mau ke jepang ya harus berangkat ke Surabaya dulu.
Jadi tanggal 14 Agustus 2013 saya datang
ke kantor kedutaan Jepang sambil membawa beberapa dokumen untuk mengajukan visa.
Berdasarkan website Kedutaan Besar Jepang di Indonesia (disini) dokumen yang harus dibawa adalah
- KTP
- Paspor
- Certificate Of Eligibility
- Formulir Permohonan Visa + Foto
KTP, Paspor dan Foto cukup mudah
dipenuhi. Kalo untuk orang yang belum cukup umur punya KTP, saya tidak tau
apakah cukup memakai paspor atau sampai harus membawa akta kelahiran dan kartu
keluarga juga. Untuk foto ukurannya 4.5cmx4.5cm atau 2inx2in, wajah harus
terlihat jelas, tidak tertutup kacamata ataupun rambut, tidak ketentuan untuk
warna background atau pakaian yang dikenakan karena nanti yang dipakai di visa
adalah foto close up nya aja.
Berikutnya Certificate of Eligibility, kalo dari yang saya pahami surat ini
berfungsi untuk menunjukkan kalo kamu berhak untuk mendapatkan visa.
Berdasarkan surat yang saya dapat dari Keio saya tidak membutuhkan Certificate of Eligibility dan cukup
memberikan Certificate of Admission
dan Certificate of Mobukagakusho
Scholarship Award. Karena kedua sertifikat tersebut sudah bisa menunjukkan
kalo saya berhak mendapatkan visa pelajar.
Formulir Permohonan Visa, formulir
ini bisa kamu download disini dan print sendiri atau bisa juga kamu ambil di kantor kedutaan Jepang. Selain identitas diri (Nama, TTL, kewarganegaraan, alamat, pekerjaan,
no KTP dan Paspor), kamu juga harus mengisi jadwal pulang-pergi ke jepang,
tempat tinggal/menginap selama di jepang, Guarantor
or Reference (orang yang akan dikunjungi di jepang), Inviter (orang yang mengundang ke jepang).
Walaupun di Kantor Kedutaan sudah
diberikan contoh formulir yang sudah terisi saya sempat bingung untuk mengisi
formulir terutama bagian jadwal, guarantor
dan inviter. Bingung di bagian jadwal
karena memang saya belum dapet tiket untuk berangkat dan juga belum tau kapan
akan pulang, jadi ya saya kosongi bagian tanggal berangkat dan tanggal pulang. Lagipula
di surat dari Keio disebutkan kalo saya cukup membawa Certificate of Admission, Certificate
of Mobukagakusho Scholarship Award dan paspor untuk mengurus visa.
Kemudian bingung di bagian Inviter dan Guarantor karena ternyata informasi mengenai inviter dan guarantor yang
harus diisikan di formulir cukup banyak sementara saya tidak mempersiapkan apa-apa,
akhirnya untuk inviter saya tuliskan
nama staf administrasi yang tertera di surat dari Keio, alamatnya saya tulis alamat
Keio dan data lainnya saya kosongkan, begitu juga untuk guarantor.
Setelah formulir terisi dan dokumen
siap, saya berikan semuanya ke mas-mas di counter. Si mas nya ngecek dokumen,
clear, lanjut ngecek formulir dan ternyata ada beberapa isian yang belum
lengkap, ya udah lengkapin, nah sampai lah di jadwal pp yang saya kosongi
“Mas, ini kapan mau berangkat ?”
“Ga tau mas, ini saya belum dapet
tiket, saya udah request tiket sama sana tapi belum dikirim”
“. . . .” si mas nya bingung sambil
ngeliatin formulir
“ohiya, ini mas petunjuk yang saya
dapet dari sana” saya kasih surat dari Keio
“. . . .” si mas nya baca sebentar “baik,
kamu tunggu ya, nanti saya panggil”
Menunggu sekitar 20 menit dan mas
nya kembali dengan bukti pengambilan visa untuk tanggal 19 Agustus 2013. Wooo,
ternyata surat petunjuk itu sakti juga, masalah jadwal, guarantor, dan inviter yang
sempat bikin bingung langsung beres.
Tanggal 19 saya datang lagi untuk mengambil
visa, saya juga sudah menyiapkan uang sebesar Rp 350.000 untuk membayar visa
tersebut. Ternyata saya ga perlu bayar visa tersebut karena . . . . karena . .
. . karena apa ya ? kayaknya si karena saya menerima beasiswa pemerintah, jadi
biaya visa itu juga dibayari pemerintah. Entahlah yang penting ga bayar
muahahahahha.
Ohiya untuk informasi pengajuan visa selain visa pelajar bisa juga kamu cari disini
1 yang komentar:
Salam kenal mas.. perkenalkan, nama saya Ari. Mau tanya, kalau certificate of monbukagakusho scholarship award itu dikeluarkan oleh pihak universitas atau langsung dari Kementerian Pendidikan Jepang? Saya sudah menerima konfirmasi dari universitas kalau aplikasi beasiswa saya diterima, tapi saya belum yakin apakah ini cukup sebagai pengganti CoE. Terima kasih sebelumnya.
Posting Komentar