Sabtu, 26 Oktober 2013

Yagami Festival 2013


Yagami Festival adalah acara tahunan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa S1 Yagami (bukan nama sebenarnya), di Kampus Yagami untuk merayakan (kalo ga salah) ulang taun Kampus Yagami. Sebenernya isinya sama kayak event kampus di Indonesia sih (padahal cuma tau event di ITB ), ada panggung, ada yang jual makanan, ada stand games, ada pameran karya, ada bintang tamu dst. Tapi  karena ini emang beda kampus n beda negara, ya tetep aja ada bedanya. Misalnya nih

1. Ada Kontes Kecantikan (Mr and Ms Yagami)
Sejauh yang saya inget selama 5 taun di ITB, cuma ada 2 kali kontes kecantikan yaitu Miss STEI taun 2010 (entah pas di acara apa) sama Putri Muslimah taun 2011 (entah nama benernya apa), selebihnya saya ga pernah denger kontes semacam itu di ITB. Nah kalo di Yagami (dan universitas di Jepang lainnya) tiap tahun ada kontes kecantikan di festival kampus, ga cuma Miss tapi juga Mister. Isinya sih cuma mbak-mbak cantik pake gaun n mas-mas gagah pake jas, disebutin namanya satu persatu, terus dipanggil deh Mr Yagami dan Miss Yagami, kasih sambutan dikit, pemberian hadiah dari Mr and Miss Yagami sebelumnya, sekian terima kasih. Geje emang, tapi kata dosen di kelas budaya, kalo kamu menang di kontes kecantikan di festival kampus yang bergengsi (misalnya di Mita Campus Festival, Todai Festival), peluang untuk jadi kerja di bidang broadcast Jepang akan terbuka lebar.

Ohiya, foto dibawah bukan foto Mr and Miss Yagami yak, ini kontes Mr and Miss juga tapi perannya dibalik buat lucu-lucuan aja



2. Ada kembang Api (Firework/Hanabi)
Saya belum pernah lihat kembang api di event manapun di ITB. Mungkin di beberapa event ada, tapi selama saya di ITB saya belum pernah nemu event yang bagian penutupnya adalah kembang api. Nah di Jepang, festival kampus diakhiri dengan kembang api.

Beberapa hasil foto kembang api 



 
3. Penjual Makanan yang Berisik
Seperti umunmnya pedagang yang mempromosikan dagangannya, kalo ada pengunjung yang lewat pasti akan ditawari untuk beli. Penjual makanan di event di ITB juga gitu sih kadang-kadang, tapi itu cuma kaya ngundang tapi setengah hati dan suara yang pelan. Di Jepang penjualnya teriak, ga peduli yang lewat depan stand nya itu jaraknya jauh apa deket dari dia. Oke, bukan teriak juga sih, tapi suaranya keras banget, jadinya mengganggu gitu.

Nah diujung situ ada deretan stand makanan yang sangat berisik karena penjualnya teriak-teriak dengan penuh semangat.


4. Pake Ruang Kelas
Perbedaan ini kayaknya cuma berlaku buat ITB sama Yagami Campus. Kalo ITB rata-rata event diadakan di lapangan basket, lapangan cinta, boulevard, atau di jalan depan Labtek 5-8. Kalo event nya kelas berat kata "atau" di kalimat sebelumnya diganti dengan "dan". Nah karena Yagami Campus itu kecil makanya cuma ada stand makanan dan panggung di jalan, untuk pameran karya dan lain-lain diletakkan di kelas-kelas. Iya, Yagami Campus itu kecil banget, kalo menurut kamu ITB yang di Jalan Ganesha itu kecil, Yagami Campus itu lebih kecil lagi, jadi jangan dibandingkan sama UI apalagi UGM.


5. Ga Boleh Motret
Aturan paling mengganggu di Yagami Festival walaupun cuma diterapkan pas acara puncak. Karena aturan inilah ga ada foto Mr and Miss Yagami dan pengisi acara puncak. Yah karena saya penasaran sama si mbak keyboardis+vokalis ini, jadi ya saya foto aja fotonya (fotoception). Ada yang tau nama mbak ini ?



Kira-kira itu aja sih perbedaan yang saya temukan dari event di Indonesia (ITB) dengan event di Jepang (Yagami Campus). Mungkin ada yang lain yang saya lewat ?

Beberapa foto dari Yagami Festival





 

Minggu, 13 Oktober 2013

Welcoming Party a la Katsura Lab

(Belakang) Morimitsu, Hiroki, Kou, Takeya, Fumito, Takami, Yuki, Fujii, 
(Depan) Naotaka, saya, Nishimura Kazumasa, Yusuke
(Berdiri) Mizutani
(Yang motret) Ayaka

Hari Kamis kemarin (101013) Katsura Laboratory, lab saya sekarang, mengadakan sebuah welcoming party saya *aneh ga sih dibacanya "mengadakan pesta untuk saya", seolah saya orang penting.* Tempat yang dipilih adalah restoran favorit Katsura Sensei yaitu Shin Sushi di dekat Motosumiyoshi Station. Ga banyak yang bisa saya ceritain dari party itu sendiri, soalnya isinya sambutan singkat (ga lebih dari 1 menit kayaknya) dari saya, terus lanjut makan aneka masakan yang disedian oleh chef Shin Sushi. Yang bisa saya bahas adalah makananya, maklum baru pertama kali makan masakan Jepang yang bener hehe.

Beberapa masakan yang dihidangkan

 Sushi Set (Udang, Kerang, macem-macem Ikan, Telur). Overall enak, terutama udang n kerangnya. Yang ikan enak juga, tapi bener-bener mentah jadinya agak-agak aneh pas dikunyah, teksturnya kenyal n licin, beda banget sama sushi yang dijual di Indonesia (Iya lah, sushi di Indonesia udah disesuaikan rasa n cara masaknya sama selera Indonesia)

Fish Meat Ball, Potato and Crab, Egg Pudding (semua nama literal, karena saya ga tau nama yang benernya). Rasa Fish Meat Ball mirip banget sama Meat Ball versi Ibu saya, karena bahannya ikan dan bukan daging sapa jadi cuma teksturnya yang beda. Potato n Crab (ada Prawn juga kayaknya) rasanya enak n gurih, udah ga tau mau komen apa lagi. Egg Pudding ya puding dari telur, rasanya gurih putih telur tapi teksturnya mirip puding, terus ada bonus daging kepiting di bagian bawah.  

Grilled Scallop (sekali lagi nama literal). Daging kerang yang dibakar sampe mateng terus dibungkus nori (rumput laut). Enak banged pake D, rasa n teksturnya mirip udang goreng tapi ga ada amisnya.

Puas makan di Shin Sushi, ada temen yang ngajakin After Party di restoran deket Hiyoshi Station, saya lupa namanya. Beda dengan welcoming party yang memperhatikan batasan makan saya (ga minum alkohol n ga makan daging), after party ini semua mesen sesuka hati dari bir sampe sate babi. Yah saya ga masalah sih, tetep ikut aja toh ga dipaksa makan.

Beberapa masakan yang dipesen temen-temen

Jus Jeruk (hanya saya dan seorang teman yang ga tahan alkohol yang memesan non-bir) dan Terong (iya terong, bahasa gaulnya egg plant, tinggal dikasi sambel udah kayak pulang ke Malang)

Terdiri dari macem-macem ikan mentah, telur ikan, natto, wasabi, potongan daun prei (kayaknya). Bisa dimakan langsung pake sumpit atau bisa juga dibungkus dalam nori kayak di film-film korea (tapi kalo orang korea ga pake nori sih). Racikan makanan yang mau dibungkus di nori bebas, terserah selera masing-masing
 
Ini nih nori yang dipake buat membungkus daging-daging ikan diatas.

Ini nih yang ga boleh saya makan, hampir semuanya dililit daging babi. Kalopun ga ada babinya, tetep aja daging sapi atau ayam. yah kalo dari penampilan sih kayaknya enak, tapi ya udah lah ya.

Sake. Enough Said. Btw, ternyata kalo lagi makan bareng-bareng terus kamu menuangkan sake untuk kamu sendiri itu dianggap ga sopan, jadi biasanya saling menuangkan gitu. Ga harus yang muda menuangkan untuk yang tua, sebaliknya juga boleh. Ini berdasarkan pengamatan subjektif saya jadi mungkin ada yang salah.

Sebenernya ada banyak masakan lain yang dihidangkan, tapi lupa saya foto. Mungkin lain waktu kalo ada party yang lain. Ohiya, ini foto After Party-nya, sebagian besar udah minum lebih dari 2 gelas besar bir n 1-2 cangkir sake. Selain wajah yang memerah, ga ada perubahan dari cara mereka bersikap. Kalo kata Yoshitaka "Because the tension is low"

Kamis, 10 Oktober 2013

Emang Udah Jalannya sih Kalo Kaya Gini

Jadi ceritanya kmaren ada welcome party dari katsura lab, terus lanjut after party sama temen-temen se lab, terjadilah sebuah dialog (agak disesuaikan)

"Bagus, do you know why you accepted in katsura lab ?"
"rrr, no. why ?"
"Actually there was a lot of e-mail from student of various country who ask for joining our lab. But sensei ignored them all because he was super busy"
". . . ."
"But, when he saw your e-mail, he thought that your e-mail was very polite so he decided to respond your e-mail"
"only me ? Really ?"
"Yeah, only your e-mail. btw, why you choose our lab ?"
"Well, actually I did send a lot of e-mail to a lot of professor in Keio, but only Katsura sensei respond my e-mail"

Yah begitulah, e-mail saya yang ga direspon sekian banyak profesor ternyata dibales oleh profesor yang menolak sekian banyak e-mail dan berlanjut sampe saya bisa nyampe Keio. Emang kalo ALLAH SWT udah berkehendak, ada aja jalannya

Minggu, 06 Oktober 2013

CEATEC 2013

http://www.ceatec.com/2013/en/application/images/mainv_130603_re.jpg

Ceritanya hari Jumat (041013) n Sabtu (051013) kemaren saya dateng ke CEATEC 2013 di Makuhari Messe, Chiba. Berdasarkan wikipedia (masih aja ngandelin wikipedia), CEATEC atau Combined Exhibition of Advanced Technologies adalah pameran teknologi tahunan terbesar di Jepang, kira-kira sebanding sama Consumer Electronics Show. Emang luas banget sih, 7 Hall di Makuhari Messe dipake semua, kira-kira butuh 2-3 jam kalo cuma jalan-jalan ngeliat pameran sambil lalu. Lebih lama lagi kalo kamu nanya-nanya ke penjaga stand atau iseng ngobrol sama mbak-mbak SPG.

Sebenernya agak males juga dateng ke CEATEC gara-gara tempatnya yang jauh dari dorm saya, sekitar 1,5 jam perjalanan dan itu belum termasuk nyasar (plus biaya perjalanan yang ga murah, hampir 1000yen sekali jalan). Tapi karena laboratorium saya punya stand disini jadilah ada sense of duty buat dateng ke pameran. Ternyata ga rugi saya dateng ke CEATEC, banyak banget hal menarik yang dipamerkan disini. Tapi karena semuanya (presentasi, brosur, poster, dkk) pada pake bahasa Jepang, jadi ya tetep aja ngerti

Beberapa karya yang menarik
Micro Spring, itu yang seperti benang sebenernya pegas

Tabung Lumba-lumbanya melayang (Hovering)


Segway terbaru

DJ Table Mini


Augmented Reality Robot

Health Check Chair (ga tau nama benernya) , mirip Tugas Akhir seorang teman

Robot yang bisa mengendarai sepeda


Exoskeleton

 Yang lagi mainstream, mobil listrik

Yang ini cuma analogi aja


Bajaj tidak pernah sekeren ini


Selain teknologi ada juga hal lain yang menarik di CEATEC 2013, misalnya maskot




Dan tentu saja mbak-mbak manis pembagi brosur, pengisi angket, dan penjaga stand







Begitulah

NB : foto-foto lainnya ada disini