Sabtu, 31 Agustus 2013

30 Hari Mengejar Keio Part 6b : International ID (Visa)



Melanjutkan lagi saga 30 hari mengejar keio. Kali ini saya mau membahas tentang pembuatan visa, tepatnya visa pelajar. Berbeda dengan pembuat paspor yang bisa dilakukan di kantor imigrasi terdekat, pembuatan visa cuma bisa dilakukan di kedutaan besar negara yang bersangkutan. Misalnya nih, rumah saya di Malang dan kedutaan besar Jepang terdekat dari Malang adalah di Surabaya, tepatnya jalan Sumatera, ya saya harus ke Surabaya untuk ngurus visa. Dan dari yang saya denger Kedubes Jepang di Surabaya ini yang mengurusi permohonan visa untuk Indonesia Timur, jadi ya kalo rumah kamu ada di NTT terus kamu mau ke jepang ya harus berangkat ke Surabaya dulu.

Jadi tanggal 14 Agustus 2013 saya datang ke kantor kedutaan Jepang sambil membawa beberapa dokumen untuk mengajukan visa. Berdasarkan website Kedutaan Besar Jepang di Indonesia (disini) dokumen yang harus dibawa adalah
  1.  KTP 
  2.  Paspor 
  3. Certificate Of Eligibility 
  4.  Formulir Permohonan Visa + Foto
KTP, Paspor dan Foto cukup mudah dipenuhi. Kalo untuk orang yang belum cukup umur punya KTP, saya tidak tau apakah cukup memakai paspor atau sampai harus membawa akta kelahiran dan kartu keluarga juga. Untuk foto ukurannya 4.5cmx4.5cm atau 2inx2in, wajah harus terlihat jelas, tidak tertutup kacamata ataupun rambut, tidak ketentuan untuk warna background atau pakaian yang dikenakan karena nanti yang dipakai di visa adalah foto close up nya aja. 

Berikutnya Certificate of Eligibility, kalo dari yang saya pahami surat ini berfungsi untuk menunjukkan kalo kamu berhak untuk mendapatkan visa. Berdasarkan surat yang saya dapat dari Keio saya tidak membutuhkan Certificate of Eligibility dan cukup memberikan Certificate of Admission dan Certificate of Mobukagakusho Scholarship Award. Karena kedua sertifikat tersebut sudah bisa menunjukkan kalo saya berhak mendapatkan visa pelajar. 

Formulir Permohonan Visa, formulir ini bisa kamu download disini dan print sendiri atau bisa juga kamu ambil di kantor kedutaan Jepang. Selain identitas diri (Nama, TTL, kewarganegaraan, alamat, pekerjaan, no KTP dan Paspor), kamu juga harus mengisi jadwal pulang-pergi ke jepang, tempat tinggal/menginap selama di jepang, Guarantor or Reference (orang yang akan dikunjungi di jepang), Inviter (orang yang mengundang ke jepang).

Walaupun di Kantor Kedutaan sudah diberikan contoh formulir yang sudah terisi saya sempat bingung untuk mengisi formulir terutama bagian jadwal, guarantor dan inviter. Bingung di bagian jadwal karena memang saya belum dapet tiket untuk berangkat dan juga belum tau kapan akan pulang, jadi ya saya kosongi bagian tanggal berangkat dan tanggal pulang. Lagipula di surat dari Keio disebutkan kalo saya cukup membawa Certificate of Admission, Certificate of Mobukagakusho Scholarship Award dan  paspor untuk mengurus visa.

Kemudian bingung di bagian Inviter dan Guarantor karena ternyata informasi mengenai inviter dan guarantor yang harus diisikan di formulir cukup banyak sementara saya tidak mempersiapkan apa-apa, akhirnya untuk inviter saya tuliskan nama staf administrasi yang tertera di surat dari Keio, alamatnya saya tulis alamat Keio dan data lainnya saya kosongkan, begitu juga untuk guarantor.

Setelah formulir terisi dan dokumen siap, saya berikan semuanya ke mas-mas di counter. Si mas nya ngecek dokumen, clear, lanjut ngecek formulir dan ternyata ada beberapa isian yang belum lengkap, ya udah lengkapin, nah sampai lah di jadwal pp yang saya kosongi

“Mas, ini kapan mau berangkat ?”
“Ga tau mas, ini saya belum dapet tiket, saya udah request tiket sama sana  tapi belum dikirim”
“. . . .” si mas nya bingung sambil ngeliatin formulir
“ohiya, ini mas petunjuk yang saya dapet dari sana” saya kasih surat dari Keio
“. . . .” si mas nya baca sebentar “baik, kamu tunggu ya, nanti saya panggil”

Menunggu sekitar 20 menit dan mas nya kembali dengan bukti pengambilan visa untuk tanggal 19 Agustus 2013. Wooo, ternyata surat petunjuk itu sakti juga, masalah jadwal, guarantor, dan inviter yang sempat bikin bingung langsung beres.

Tanggal 19 saya datang lagi untuk mengambil visa, saya juga sudah menyiapkan uang sebesar Rp 350.000 untuk membayar visa tersebut. Ternyata saya ga perlu bayar visa tersebut karena . . . . karena . . . . karena apa ya ? kayaknya si karena saya menerima beasiswa pemerintah, jadi biaya visa itu juga dibayari pemerintah. Entahlah yang penting ga bayar muahahahahha.

Ohiya untuk informasi pengajuan visa selain visa pelajar bisa juga kamu cari disini

1 yang komentar:

Ari Suryaputra mengatakan...

Salam kenal mas.. perkenalkan, nama saya Ari. Mau tanya, kalau certificate of monbukagakusho scholarship award itu dikeluarkan oleh pihak universitas atau langsung dari Kementerian Pendidikan Jepang? Saya sudah menerima konfirmasi dari universitas kalau aplikasi beasiswa saya diterima, tapi saya belum yakin apakah ini cukup sebagai pengganti CoE. Terima kasih sebelumnya.