Jumat, 14 Agustus 2015

Ini sih Disuruh Beres Kuliah Dulu Namanya

Skypean sama bapak ibu
"Gimana revisi ?"
"Nanti tanggal XX dikumpulkan"
"Sudah beres ?"
"Belum, hehe. Untungnya ga perlu ngumpulin hardcopy, cuma perlu softcopynya aka"
Beberapa menit pertama bahas tentang kuliah, koneksi lumayan lancar
"Kamu ga jalan-jalan ? Foto-foto apa gitu"
"Paling setelah ngumpulin revisian baru jalan-jalan lagi pak, minggu kemarin udah liat pikachu"
"PIkachu yang kartun ada hewan warna kuning, yang katanya berbahaya buat anak kecil itu ?"
"Iya"
Beberapa menit kemudian bahas kegiatan weekend, koneksi lumayan lancar, sempet ada gangguan.
"Kamu habis lulus ini mau langsung nikah apa nyelesein kuliah dulu disana ?"
"Wah, dianya masih mau kerja dulu"
". . . . ."
". . . . ."
Ga ada suara dari seberang, gambarnya juga berhenti, terus setelah beberapa saat, koneksi tiba-tiba jelek.
"Kamu serius ga sama dia ?"
"Ya serius, tapi ga bisa taun depan nikah juga kan . . ."
". . . "
". . ."
Mau lanjut ngomong tapi lagi-lagi ada gangguan, kemudian koneksi jadi semakin hina.
". . ."
Koneksi putus.
". . ."
Yak mari lanjut revisian

Jumat, 17 April 2015

Selamat Ulang Tahun Nona Cumi



Sebuah kado untuk seseorang di Indonesia. 

nb : upload dulu videonya, cerita lengkapnya menyusul

Minggu, 28 September 2014

A Ball in a Box

This not-so-smart-conversation between me and my friend L happened last week. We were on our way to Suzukakedai Station when the train we rode made a brief stop at Futakotamagawa Station (二子玉川 駅)。We both have learned some kanjis , but still very bad at it.

Me : I never knew that kanji "ko" or kid (子) can be read as "tako", i understand that ni or two (二) can be read as "fu"

L : hmmm, maybe it is not "fu" but "futa"

Me : Ah yes, like "futari" (二人) or "futatsu" (二つ), if so then the "ko" still read as "ko".

L : yep

Me : Then how about the rest, "tama" and "gawa"? I don't recognize the "tama", but it is obvious that the "gawa" uses the kanji for river.

L : Maybe it is kanji for ball, like in "hitodama" or "gindama".

Me : All i know is if we put that kanji into a box, we will have a country or "kuni". (玉+口->国). If your guess is true then a country is made from a ball in the box

L : Like flag of japan (Hinomaru) ?

File:Flag of Japan.svg

Me : Hahaha, close enough. let me check it *so i checked it on my phone*. You are right, it is kanji for ball. So in a way, kanji for country or "kuni" (国) can represent flag of japan.

L : Maybe we can put it that way haha.

Me : Kanji sure is interesting

Senin, 22 September 2014

A Gift from My Gift from God


Hadiah ulang tahun dari pacar, pertama kalinya dibikinin video buat hadiah ulang tahun (emang hampir ga pernah dapet hadiah sih sebenernya haha)


Makasih ya Ika Wahyu Utami :D

Sabtu, 31 Mei 2014

Mbeeeekkkk Moment

Saya termasuk orang yang penakut, terutama kalo udah menyangkut hal-hal supranatural, lebih spesifik lagi hantu, dan makin spesifik hantu Indonesia. Untungya kemampuan supranatural saya minim banget, mungkin malah nol atau minus. Saya ga bisa ngebayangin gimana beratnya hidup saya kalo saya diberi “kemampuan”, misalnya bisa liat penampakan dimanapun n kapanpun. Yah saya kenal beberapa orang yang punya “kemampuan” dan hidup mereka biasa aja, palingan kadang-kadang cerita habis liat penampakan. 

Ironically, I’ve met this kind of girl and fell for her, let say her name is R.

Awalnya sih semua berjalan baik, pertengahan semester 7 ketemu, kenalan, jalan bareng, makan bareng, dst. Tapi pernah suatu saat kami jalan berdua di kampus dan papasan dengan seorang adik kelas yang pernah jadi gebetan saya, beberapa menit kemudian R bilang

“Kamu pernah suka ya sama dia ?”

What ??? saya ga pernah cerita masalah ini kecuali ke temen deket, dan saya yakin temen deket ini ga kenal sama R dan saya ga pernah cerita tentang gebetan ke gebetan yang lain (common sense, duh). Dan dia bilang dia tau karena bisa baca pikiran saya. Yep, she claimed that she has that kind of ability. Moreover she claimed that that is one of her many abilities, another ability is to see astral projection (Bahasa inggrisnya penampakan apa ya?). Atau gampangnya, dia bisa liat penampakan.
Mbeeekkkkkk, 

“Rrrr oookkkaaaayyy” well that doesn’t change anything actually. She still R. 

Sempet berhubungan dekat dengan orang yang punya “kemampuan” itu menarik (walau kadang bikin merinding).
Suatu ketika jalan berdua di kampus, R tiba-tiba menoleh kebelakang seolah mencari sesuatu. 

“Ada sesuatu ya ?”
“Iya kak”
“Dia ngikutin kita ?”
“Iya kak”
“Kamu atau aku ?”
“Kayaknya dia cuma ngikutin pas kita lagi barengan”
Mbeeeekkkkk

Dan beneran, di hari lain kami pake jalur lain, R lagi-lagi noleh kebelakang,
“Dia masih ngikutin kita ?”
“Iya kak, tapi dia ga bisa keluar kampus, jadi gpp kok”
“oh oke”
Mbeeeekkkkk.

Agak ga tenang, tapi R bilang gpp, yawda percaya aja, apalah saya yang buta dunia penampakan.

Pernah suatu ketika kami mau pergi ke Tahura, saya yang ngajakin secara random sementara dia cuma ngikut aja. Saya ga ada pikiran apa-apa, pingin aja kesana. Tapi ditengah jalan hujan mulai turun dan saya membatalkan niat untuk ke Tahura, akhirnya balik arah dan pergi ke kosan. Setelah sampai di kosan R bilang,
“Tau ga kak ? Tadi sepanjang jalan ke Tahura ada banyak banget kak”
Mbeeeekkkkkk.

Pernah juga ketika kami dengan ga jelasnya jalan-jalan di sekitar Dago Asri malem-malem. Dan lagi-lagi kerandoman saya mendorong untuk mengajak dia pergi ke tempat yang sebelumnya belum pernah saya datengi, dan karena emang udah malem kondisinya jadi gelap banget. Sumpah, ga ada niat aneh-aneh. Tapi waktu udah deket tempat itu, tiba-tiba R narik tangan saya,
“Ada ya ?”
R mengangguk “Dan dia kurang bersahabat”
Mbeeekkkkk. 
Okeh mari kita batalkan

Ohiya, R sempet menawarkan untuk membagi kemampuannya ke saya, but she can’t control which ability or how much degree of ability she can share, jadi saya bisa berakhir dengan kemampuan melihat penampakan dimana-mana. Tentu saja saya tolak penawaran itu dengan semangat.

Sayang sekali hubungan kami berakhir sebelum saya mendapat pengalaman spiritual lainnya (awal semester 8). At least there will be spiritual experience no more, that was what I think before.

Speed forward ke akhir semester 8, waktu saya lagi sibuk-sibuknya ngerjain tugas akhir (TA). Pada saat itu sistem TA berkelompok sudah diterapkan, dan kelompok saya terdiri dari saya, A dan N. Sekitar H-30, kami bekerja di lab sampai sekitar jam 1 malam, dan belum salat isya. A yang tidak punya sepeda motor minta diantar sampe ke pangkalan ojek terdekat, yaitu di pertigaan dekat Babakan Siliwangi. Saya turuti, ya masak dia dipaksa jalan kaki lewat baksil sendirian, serem bok. Tapi ada hal yang terlewat oleh saya, nanti setelah mengantar A sayalah yang harus lewat depan baksil sendirian (pake motor sih).

Sekarang bayangkan, sekitar jam 1 malam sendirian lewat depan baksil yang katanya kerajaan jin. Jalanan gelap banget, sepi tanpa ada tanda-tanda kehidupan selain saya, sebelah kiri sungai dan sebelah kanan hutan.
Saya yang waktu itu belum move on dari R, memilih untuk memikirkan R selama di jalan.

“kalo mau sama-sama R, hal kaya gini harus berani, ini semua ga ada apa-apanya”

Entah kenapa, pikiran saya ini dianggap tantangan oleh penghuni baksil, yang mana mereka tanggapi dengan,

“hihihihihi” suara ketawa ngikik mbak kunti terdengar jelas banget di belakang saya
Mbeeeeekkkkk

Saya yang itungannya masih perawan di dunia penampakan langsung membeku, ga bisa gerak sama sekali, di atas motor yang lagi jalan, dalam kegelapan. Tapi untungnya ga kehilangan keseimbangan dan masih bisa jaga kecepatan motor. Keringat dingin mulai keluar dan mulut udah komat kamit baca doa, kemudian suara tawa itu terdengar lagi, and thanks to that badan jadi ga kaku dan bisa tancap gas. Sampai di cisitu lama pasang telinga baik-baik, siapa tau bakal denger lagi. Untungnya ngga terdengar lagi. Fyuuuuhh. 

Setelah itu kalo A minta diantar lewat situ lagi selalu saya tolak. Kalopun mau, nanti pulangnya saya harus ambil jalan memutar, akhirnya malah A yang sungkan dan minta diantar yang lain. Maafkan saya teman.