This not-so-smart-conversation between me and my friend L happened last week. We were on our way to Suzukakedai Station when the train we rode made a brief stop at Futakotamagawa Station (二子玉川 駅)。We both have learned some kanjis , but still very bad at it.
Me : I never knew that kanji "ko" or kid (子) can be read as "tako", i understand that ni or two (二) can be read as "fu"
L : hmmm, maybe it is not "fu" but "futa"
Me : Ah yes, like "futari" (二人) or "futatsu" (二つ), if so then the "ko" still read as "ko".
L : yep
Me : Then how about the rest, "tama" and "gawa"? I don't recognize the "tama", but it is obvious that the "gawa" uses the kanji for river.
L : Maybe it is kanji for ball, like in "hitodama" or "gindama".
Me : All i know is if we put that kanji into a box, we will have a country or "kuni". (玉+口->国). If your guess is true then a country is made from a ball in the box
L : Like flag of japan (Hinomaru) ?
Me : Hahaha, close enough. let me check it *so i checked it on my phone*. You are right, it is kanji for ball. So in a way, kanji for country or "kuni" (国) can represent flag of japan.
L : Maybe we can put it that way haha.
Me : Kanji sure is interesting
Minggu, 28 September 2014
Senin, 22 September 2014
A Gift from My Gift from God
Hadiah ulang tahun dari pacar, pertama kalinya dibikinin video buat hadiah ulang tahun (emang hampir ga pernah dapet hadiah sih sebenernya haha)
Makasih ya Ika Wahyu Utami :D
Sabtu, 31 Mei 2014
Mbeeeekkkk Moment
Saya termasuk orang
yang penakut, terutama kalo udah menyangkut hal-hal supranatural, lebih
spesifik lagi hantu, dan makin spesifik hantu Indonesia. Untungya kemampuan
supranatural saya minim banget, mungkin malah nol atau minus. Saya ga bisa
ngebayangin gimana beratnya hidup saya kalo saya diberi “kemampuan”, misalnya
bisa liat penampakan dimanapun n kapanpun. Yah saya kenal beberapa orang yang
punya “kemampuan” dan hidup mereka biasa aja, palingan kadang-kadang cerita
habis liat penampakan.
Ironically, I’ve
met this kind of girl and fell for her, let say her name is R.
Awalnya sih semua
berjalan baik, pertengahan semester 7 ketemu, kenalan, jalan bareng, makan
bareng, dst. Tapi pernah suatu saat kami jalan berdua di kampus dan papasan
dengan seorang adik kelas yang pernah jadi gebetan saya, beberapa menit
kemudian R bilang
“Kamu pernah suka
ya sama dia ?”
What ??? saya ga
pernah cerita masalah ini kecuali ke temen deket, dan saya yakin temen deket
ini ga kenal sama R dan saya ga pernah cerita tentang gebetan ke gebetan yang
lain (common sense, duh). Dan dia bilang dia tau karena bisa baca pikiran saya.
Yep, she claimed that she has that kind of ability. Moreover she claimed that
that is one of her many abilities, another ability is to see astral projection
(Bahasa inggrisnya penampakan apa ya?). Atau gampangnya, dia bisa liat
penampakan.
Mbeeekkkkkk,
“Rrrr
oookkkaaaayyy” well that doesn’t change anything actually. She still R.
Sempet berhubungan
dekat dengan orang yang punya “kemampuan” itu menarik (walau kadang bikin
merinding).
Suatu ketika jalan
berdua di kampus, R tiba-tiba menoleh kebelakang seolah mencari sesuatu.
“Ada sesuatu ya ?”
“Iya kak”
“Dia ngikutin kita
?”
“Iya kak”
“Kamu atau aku ?”
“Kayaknya dia cuma
ngikutin pas kita lagi barengan”
Mbeeeekkkkk
Dan beneran, di
hari lain kami pake jalur lain, R lagi-lagi noleh kebelakang,
“Dia masih ngikutin
kita ?”
“Iya kak, tapi dia
ga bisa keluar kampus, jadi gpp kok”
“oh oke”
Mbeeeekkkkk.
Agak
ga tenang, tapi R bilang gpp, yawda percaya aja, apalah saya yang buta dunia
penampakan.
Pernah suatu ketika
kami mau pergi ke Tahura, saya yang ngajakin secara random sementara dia cuma ngikut
aja. Saya ga ada pikiran apa-apa, pingin aja kesana. Tapi ditengah jalan hujan
mulai turun dan saya membatalkan niat untuk ke Tahura, akhirnya balik arah dan
pergi ke kosan. Setelah sampai di kosan R bilang,
“Tau ga kak ? Tadi
sepanjang jalan ke Tahura ada banyak banget kak”
Mbeeeekkkkkk.
Pernah juga ketika
kami dengan ga jelasnya jalan-jalan di sekitar Dago Asri malem-malem. Dan
lagi-lagi kerandoman saya mendorong untuk mengajak dia pergi ke tempat yang
sebelumnya belum pernah saya datengi, dan karena emang udah malem kondisinya
jadi gelap banget. Sumpah, ga ada niat aneh-aneh. Tapi waktu udah deket tempat
itu, tiba-tiba R narik tangan saya,
“Ada ya ?”
R mengangguk “Dan
dia kurang bersahabat”
Mbeeekkkkk.
Okeh
mari kita batalkan
Ohiya, R sempet
menawarkan untuk membagi kemampuannya ke saya, but she can’t control which
ability or how much degree of ability she can share, jadi saya bisa berakhir
dengan kemampuan melihat penampakan dimana-mana. Tentu saja saya tolak
penawaran itu dengan semangat.
Sayang sekali
hubungan kami berakhir sebelum saya mendapat pengalaman spiritual lainnya (awal
semester 8). At least there will be spiritual experience no more, that was what
I think before.
Speed forward ke
akhir semester 8, waktu saya lagi sibuk-sibuknya ngerjain tugas akhir (TA).
Pada saat itu sistem TA berkelompok sudah diterapkan, dan kelompok saya terdiri
dari saya, A dan N. Sekitar H-30, kami bekerja di lab sampai sekitar jam 1
malam, dan belum salat isya. A yang tidak punya sepeda motor minta diantar
sampe ke pangkalan ojek terdekat, yaitu di pertigaan dekat Babakan Siliwangi.
Saya turuti, ya masak dia dipaksa jalan kaki lewat baksil sendirian, serem bok.
Tapi ada hal yang terlewat oleh saya, nanti setelah mengantar A sayalah yang
harus lewat depan baksil sendirian (pake motor sih).
Sekarang bayangkan,
sekitar jam 1 malam sendirian lewat depan baksil yang katanya kerajaan jin.
Jalanan gelap banget, sepi tanpa ada tanda-tanda kehidupan selain saya, sebelah
kiri sungai dan sebelah kanan hutan.
Saya yang waktu itu
belum move on dari R, memilih untuk memikirkan R selama di jalan.
“kalo mau sama-sama
R, hal kaya gini harus berani, ini semua ga ada apa-apanya”
Entah kenapa,
pikiran saya ini dianggap tantangan oleh penghuni baksil, yang mana mereka
tanggapi dengan,
“hihihihihi” suara
ketawa ngikik mbak kunti terdengar jelas banget di belakang saya
Mbeeeeekkkkk
Saya yang
itungannya masih perawan di dunia penampakan langsung membeku, ga bisa gerak
sama sekali, di atas motor yang lagi jalan, dalam kegelapan. Tapi untungnya ga
kehilangan keseimbangan dan masih bisa jaga kecepatan motor. Keringat dingin
mulai keluar dan mulut udah komat kamit baca doa, kemudian suara tawa itu
terdengar lagi, and thanks to that badan jadi ga kaku dan bisa tancap gas. Sampai di
cisitu lama pasang telinga baik-baik, siapa tau bakal denger lagi. Untungnya
ngga terdengar lagi. Fyuuuuhh.
Setelah itu kalo A
minta diantar lewat situ lagi selalu saya tolak. Kalopun mau, nanti pulangnya
saya harus ambil jalan memutar, akhirnya malah A yang sungkan dan minta diantar
yang lain. Maafkan saya teman.
Senin, 07 April 2014
I am a Wizard
So I randomly tried the D&D character quiz and my result is a Neutral Good Human Wizard. Interesting result, even though I always imagine myself as a archer/thief/assassin class character because I prefer speed/agility rather than power/toughness. By the way, if I have to choose what kind of magician I want to be I will choose a summoner (if summon can be considered as a branch of magic), dragon summoner to be precise (too overpowered though :P). Well, if you have spare time and like role playing game, you can try it. Be wary because this quiz has more than 100 questions, so don't give up in the mid quiz.
Let's say this is a Dragon Summoner because I can't find better picture
(I found the picture here)
I Am A: Neutral Good Human Wizard (2nd Level)
Ability Scores:
Strength-8
Dexterity-10
Constitution-9
Intelligence-9
Wisdom-10
Charisma-9
Alignment:
Neutral Good A neutral good character does the best that a good person can do. He is devoted to helping others. He works with kings and magistrates but does not feel beholden to them. Neutral good is the best alignment you can be because it means doing what is good without bias for or against order. However, neutral good can be a dangerous alignment when it advances mediocrity by limiting the actions of the truly capable.
Race:
Humans are the most adaptable of the common races. Short generations and a penchant for migration and conquest have made them physically diverse as well. Humans are often unorthodox in their dress, sporting unusual hairstyles, fanciful clothes, tattoos, and the like.
Class:
Wizards are arcane spellcasters who depend on intensive study to create their magic. To wizards, magic is not a talent but a difficult, rewarding art. When they are prepared for battle, wizards can use their spells to devastating effect. When caught by surprise, they are vulnerable. The wizard's strength is her spells, everything else is secondary. She learns new spells as she experiments and grows in experience, and she can also learn them from other wizards. In addition, over time a wizard learns to manipulate her spells so they go farther, work better, or are improved in some other way. A wizard can call a familiar- a small, magical, animal companion that serves her. With a high Intelligence, wizards are capable of casting very high levels of spells.
Find out What Kind of Dungeons and Dragons Character Would You Be?, courtesy of Easydamus (e-mail)
Minggu, 26 Januari 2014
Oku Hanako
Ada yang
masih ingat tentang Yagami Sai ? Di post itu saya menyebutkan ada seorang
bintang tamu pengisi acara puncak yang ga boleh dipotret, jadinya saya Cuma motret
gambarnya dia
Setelah
setaun penasaran (2013-2014), akhirnya saya tau nama si mbak penyanyi itu. Ternyata dia
adalah
Oku Hanako
Dan
ternyata dia sudah berusia 30an, beda banget dari impresi saya waktu pertama
kali liat dia (saya kira dia berusia 20 taunan)
Entah saya yang ga bisa nebak umut atau memang dia yang terlihat awet muda. Beberapa
fotonya dan video klipnya
Waratte Waratte
Garnet
Yak pos
pertama tahun 2014 ini dan saya udah ngomongin orang lain --.
Langganan:
Postingan (Atom)